Alangkah beruntungnya orang-orang seperti Mario Teguh dan Tere Lije. Mereka terkesan hidup penuh kebahagiaan tanpa ada masalah yang berarti..."
Mereka bisa menyampaikan rangkaian kata-kata "ajaib" dengan begitu mudahnya, seakan-akan mereka sudah melampaui segala permasalahan di dunia ini. Lama-lama kok ya jadi kesel sendiri dengan nasehat-nasehat mereka...
Terlintas di pikiran, ada benarnya juga pendapat yang mengatakan, "Hidup tidak semudah cocot Mario Teguh" atau kadang-kadang muncul bisikan dalam hati, "Macam betul aja kalian" Rasanya kok ya mustahil mereka tidak mempunyai masalah.
Ada yang memberikan komentar saat kalimat pertama di atas saya posting di facebook, "Ah ulok itu, setiap manusia pasti punya masalah yang berat." saya tanggapi, "Ya pasti itu, hanya saja mereka pandai menyembunyikannya." kemudia ada yang menanggapi balik, "Bukan disembunyikan, tapi mengatur, dan menyelesaikannya."
Hhmphhh.... Gak bisa dipungkiri, apa yang disampaikan Mario Teguh dan Tere Lije benar semua, kecuali sebagian kecil yang masih bisa diperdebatkan. Syukurlah, ada juga bisikan hati yang mengatakan bahwa hatiku aja yang sedang kotor sehingga merasa panas membaca kata-kata ajaib mereka.
Dan membuatku tersadar, iya hatiku memang sedang kotor karena akhir-akhir ini frekuensi amalan harianku, membaca Al-Qur'an dan dzikir pagi petang, sangat menurun...
Membuatku teringat nasehat Muhammad Zakariyya Rah.a. "Hati itu bisa berkarat, sebagaimana besi bisa berkarat, dan pembersihnya adalah membaca Al-Qur'an dan Dzikir" Artikel curhat ini saya tutup dengan kalimat, "Hati yang kotor tidak akan bisa menerima beningnya hidayah."
Mereka bisa menyampaikan rangkaian kata-kata "ajaib" dengan begitu mudahnya, seakan-akan mereka sudah melampaui segala permasalahan di dunia ini. Lama-lama kok ya jadi kesel sendiri dengan nasehat-nasehat mereka...
Terlintas di pikiran, ada benarnya juga pendapat yang mengatakan, "Hidup tidak semudah cocot Mario Teguh" atau kadang-kadang muncul bisikan dalam hati, "Macam betul aja kalian" Rasanya kok ya mustahil mereka tidak mempunyai masalah.
Ada yang memberikan komentar saat kalimat pertama di atas saya posting di facebook, "Ah ulok itu, setiap manusia pasti punya masalah yang berat." saya tanggapi, "Ya pasti itu, hanya saja mereka pandai menyembunyikannya." kemudia ada yang menanggapi balik, "Bukan disembunyikan, tapi mengatur, dan menyelesaikannya."
Hhmphhh.... Gak bisa dipungkiri, apa yang disampaikan Mario Teguh dan Tere Lije benar semua, kecuali sebagian kecil yang masih bisa diperdebatkan. Syukurlah, ada juga bisikan hati yang mengatakan bahwa hatiku aja yang sedang kotor sehingga merasa panas membaca kata-kata ajaib mereka.
Dan membuatku tersadar, iya hatiku memang sedang kotor karena akhir-akhir ini frekuensi amalan harianku, membaca Al-Qur'an dan dzikir pagi petang, sangat menurun...
Membuatku teringat nasehat Muhammad Zakariyya Rah.a. "Hati itu bisa berkarat, sebagaimana besi bisa berkarat, dan pembersihnya adalah membaca Al-Qur'an dan Dzikir" Artikel curhat ini saya tutup dengan kalimat, "Hati yang kotor tidak akan bisa menerima beningnya hidayah."
0 komentar:
Posting Komentar